Setiap
orang memiliki kisahnya sendiri, begitu
juga Bayu Tinto Aji atau yang kerap disapa Bayu. Siapa sangka kalau keputusannya
untuk coba-coba melamar bekerja sebagai cleaning service, ternyata
membawa ia pada semangat dan dedikasi untuk memberikan pelayanan terbaik di
area rumah sakit.
Bagaimana perjalanan Bayu hingga semakin jatuh
hati memberikan pelayanan di area rumah sakit?
Berawal dari Seragam dan Penampilan Rapi
Sebagai seorang lulusan SMA yang waktu itu tengah
bekerja sebagai montir bengkel, Bayu tidak punya gambaran untuk berprofesi sebagai
seorang cleaner atau petugas di bidang kebersihan. Keputusannya untuk
bekerja sebagai operator cleaning service didasari atas coba-coba,
karena ketertarikannya melihat seragam serta penampilan rapi dari petugas cleaning
service yang merupakan karyawan ISS Indonesia.
“Awal mulanya tertarik karena baju mereka tuh rapi. Sebelumnya juga sudah
pernah melihat beberapa karyawan ISS. Baju rapi, pakai jam tangan, rambutnya
cepak dan klimis. Dari atas sampai bawah, beda sama yang lain,” kenang Bayu mengingat penampilan
dari sejumlah karyawan ISS Indonesia yang men-service motor di bengkel
tempatnya bekerja.
Desember 2009, Bayu memulai perjalanan kariernya
di ISS Indonesia. Sebelum terjun langsung di dunia kerja, Bayu menjalani New
Comer Class (NCC), pelatihan bagi karyawan baru di mana mereka akan
mendapatkan pembekalan agar siap ditempatkan di area penugasannya.
Tanpa ekspektasi dan tujuan pasti dalam karier yang akan dilakoninya kala itu, pelatihan NCC telah memberikan beragam informasi lebih detail mengenai perusahaan tempatnya bekerja, sekaligus memacu Bayu untuk dapat menjadi seorang supervisor atau pengawas. Di sinilah Bayu mengawali langkahnya dalam memberikan pelayanan terbaik.
Memulai Penugasan di Area Rumah Sakit
Bayu mengenang perjalanannya saat pertama kali menginjakkan kaki dan memberikan pelayanan di area rumah sakit. Banyak hal yang dipelajari olehnya, seperti tentang hand hygiene, APAR (Alat Pemadam Api Ringan), arti dari warna gelang pasien dan berbagai ilmu lainnya. Penugasannya ini juga membuat ia juga jadi belajar soal bagaimana berhadapan dengan cairan tubuh manusia, basic housekeeping dan basic hospital, serta melakukan evaluasi penempatan di setiap unit rumah sakit dengan jumlah pengunjung yang tidak menentu setiap harinya.
Rasa jijik dan takut memang sempat ia rasakan. Namun
hal ini tidak semerta-merta mematahkan semangatnya. Untuk mengatasi rasa jijik
tersebut, Bayu mengingat lagi ucapan dari atasannya terdahulu bahwa ini merupakan
amanat dan tugas yang telah dipercayakan kepadanya. Bayu juga mengingat kembali
tujuannya agar dapat menjadi seorang supervisor. Hal itu kemudian mendorong
semangatnya untuk tekun dan ikhlas bekerja di area rumah sakit.
Seiring waktu, Bayu memetik buah hasil kerja terbaiknya. Ia mendapatkan kesempatan untuk memberikan pelayanan di berbagai rumah sakit dan kini telah berhasil menjadi supervisor dengan dipercaya untuk memimpin tim di area RS AMC Cileunyi. Bayu bahkan telah membawa transformasi positif di area tempatnya bekerja.
Jatuh Hati untuk Melayani di Rumah Sakit
Selama lebih dari 11 tahun lamanya Bayu bekerja, hanya dua tahun di antaranya saja ia bertugas di area selain rumah sakit. Tepatnya pada tahun 2012 hingga 2014, ketika ia sempat ditugaskan di area pusat perbelanjaan, sekolah, maupun pabrik manufaktur. Sebelum dan sesudah itu, Bayu selalu dipercaya untuk memberikan pelayanan di rumah sakit.
“Mau di
mana pun areanya, yang penting di satu tempat area itu saya mendapatkan ilmu,
karena saya yakin nanti akan Kembali lagi ke rumah sakit,” ucap Bayu.
Ya, ilmu dan pengalamannya bekerja di dunia
pelayanan jasa dan manajemen fasilitas ini adalah satu dari banyak hal yang
Bayu syukuri. Penugasan yang cukup lama dengan berbagai tantangan yang dihadapi
di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut, bahkan telah membuat ayah satu anak
ini jatuh hati dan semakin tertarik untuk mendalami ilmu dan pelayanan di area
rumah sakit.
Lebih dari itu, karena Bayu yang kini dipercaya menjadi ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya ini pun mengakui bahwa menjadi bagian dari ISS Indonesia telah banyak mengubah pribadinya, baik dari penampilan yang menjadi semakin rapi hingga pola pikir dan caranya berkomunikasi yang lebih baik dan sopan.
Perubahan yang Membawa Transformasi Perilaku
Sepanjang kariernya melayani di area rumah
sakit bersama ISS Indonesia, Bayu punya kebanggaan tersendiri karena dapat
berpartisipasi membantu tujuan klien dan memberikan layanan terbaik bagi
kesembuhan pasien. Pengalamannya bekerja
di berbagai rumah sakit dan sejumlah area lainya membawa Bayu pada inspirasi
dan inovasi program-program saat ia dipercaya menjadi Junior Supervisor RS
AMC Cileunyi.
Melihat situasi dan keadaan yang terjadi di
area rumah sakit membuat Bayu tergerak untuk bisa membawa perubahan positif
bagi klien tempatnya bekerja. Dimulai dari menata kamar rawat serta ruangannya
agar rapi bak di hotel, melakukan penghematan air dan listrik, pemanfaatan barang
bekas, hingga menanam tanaman hidroponik yang dilakukan oleh Bayu beserta tim.
Tak jarang, Bayu dan timnya bahkan terjun
langsung untuk berkomunikasi dengan pasien dan pengunjung sehingga mampu mengubah
perilaku siapa pun yang berkunjung ke areanya menjadi lebih disiplin. Padahal,
dulunya banyak pasien kerap duduk di lantai koridor. Tapi sekarang sudah lebih
patuh dan mau duduk di ruang tunggu.
Operation Head Bandung, Opik Yulianti, mengakui
Bayu sebagai sosok pengawas yang pantang menyerah, memiliki kemauan dalam
belajar, berani mengambil risiko, dan terbuka dengan hal-hal yang baru.
“Bayu selalu berupaya memikirkan ide-ide baru
dan kreatif. Hal ini terbukti dari kesan yang disampaikan oleh Direktur RS AMC
bahwa Bayu mampu membantu dalam penghematan energi listrik dengan mematikan
lampu-lampu yang tidak dipergunakan,” cerita Opik.
Kinerja Bayu beserta tim juga diakui oleh Manajer Umum RS AMC Cileunyi, Rela Setiabudi, yang mengatakan, “Dengan adanya kerja sama antara RS AMC Cileunyi dengan ISS Indonesia, terlihat perubahan yang sangat signifikan, terutama di bidang kebersihan. Perubahan tersebut tidak lepas dari kepemimpinan Pak Bayu,” ungkapnya.
Menciptakan Pengalaman Terbaik Bagi Pelanggan
Dalam memberikan pelayanan di rumah sakit, berbekal
skill atau keterampilan saja tidaklah cukup. Komunikasi, penampilan, dan
attitude atau sikap maupun perilaku merupakan hal utama yang harus
dipersiapkan agar dapat memberikan pengalaman terbaik bagi seluruh pengunjung pasien,
karyawan klien, dan tenaga kesehatan. Itulah yang selalu Bayu tanamkan dan
jalankan pada seluruh timnya.
Salah seorang cleaner RS AMC Cileunyi,
Ojat Jatnika memandang sosok Bayu sangatlah memperhatikan attitude dan
penampilan. “Semenjak saya kenal Pak Bayu Tinto Aji, beliau adalah seorang yang
menggambarkan model yang menurut saya pantas saya tiru seperti attitude,
grooming, dan lain-lain. Beliau juga merupakan sosok yang peduli dengan
area dan timnya,” ungkap Ojat.
Bayu bercerita, bahwa komunikasi yang baik
dengan pasien sangatlah penting saat bekerja di rumah sakit, dan merupakan hal
sederhana yang dapat membawa perbedaan bagi pasien. “Saya dan tim saya mencoba role
play (bermain peran) bagaimana kalau kita berinteraksi antara cleaner
dan pasien. Dari kita akan masuk ke ruangan, berada di ruangan, dan keluar dari
ruangan” jelas Bayu.
Ia menambahkan,
“Kita tidak bisa hanya diam membisu hanya ijin
membersihkan ruangan. Di tengah pekerjaan kita juga harus peduli sama kondisi
di sekitar pasien” ucap Bayu yang meyakini kalau kemampuan membaca situasi
sekitar juga perlu diperhatikan dalam penyampaian layanan.
Dalam mempersiapkan seluruh anggota timnya yang
baru ditugaskan di area rumah sakit, anak ketiga dari empat bersaudara ini
selalu mengadakan warm welcome survey untuk mengenal anggota timnya, induksi
area, serta memperkenalkan area kerja dan serba-serbi pekerjaan yang akan
dihadapi seluruh timnya.
“Bapak Bayu Tinto Aji merupakan salah satu
pengawas yang memiliki ilmu dan wawasan yang tinggi sehingga dapat membuat
karyawannya selalu mendapatkan wawasan ilmu baru di setiap harinya, sehingga
kami bekerja penuh antusias untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi kami
sendiri maupun bagi orang lain” aku Rini Marini, cleaner ISS Indonesia
yang merupakan anggota tim dari Bayu di RS AMC Cileunyi.
Bagi Bayu, bekerja sebagai petugas cleaning service di area rumah sakit tidak sekadar melakukan pekerjaannya untuk membuat areanya menjadi bersih, namun juga bagaimana ia beserta tim dapat membantu tujuan klien serta membantu kesembuhan pasien.